Sekitar jam 00;00 waktu taiwan, tiba-tiba HP ku berdering, ternyata ayahku yang telfon, lalu aku angkat belum sempat menanyakan ada apa, ayah langsung berkata "maafkan ayah nak, ayah menyesal telah mebuat mu susah, ayah menyesal telah gagal menjadi seorang ayah yang baik buat kamu, ayah menyesal tidak bisa membahagiakan kamu, ayah menyesal sekali telah mebuat kamu dan adikmu susah karena ayah," baru kali ini aku mendengar suara ayah yang begitu sedih, suara tuanya yg di iringi suara bibir dan mata yang menahan tangis, kata-kata ayah membuatku tak bisa membendung air mataku, aku yang terkenal cuek, aku yang terkenal ceria, mlm ini berubah menjadi seorang gadis kecil yang cengeng dan rapuh di hadapan ayahku, taukah ayah, justru aku yang sangat-sanagat menyesal karena sampai saat ini belum bisa membahagiakan ayah dan ibu, lalu ayah meneruskan critanya, kata ayah "ini malam terakhir ayah tidur di rumah, karena besok ayah harus pergi dari rumah ini, ayah bingung harus kemana esok hari, sedangkan adikmu tidak mau tinggal di rumah nenek, tgl 29 agustus kemarin adikmu uang tahun dan dia minta di belikan HP baru, sebagai kado ulang tahunnya,harganya 700ribu, tadi siang ayah sudah belikan dia, ayah lihat muka adikmu sangat gembira, tapi ayah menagis dalam hati, ayah sedih itu kado terakhir buat dia, entah kapan lagi ayah bisa bertemu sama adikmu lagi, sebenarnya ayah belum siap mencritakan keadaan keluarga kita ini ke adikmu, tapi bagaimanapun ayah harus jujur sama adekmu, dan semog dia bisa mengerti keadaan ayahnya, semoga dia mau tinggal di rumah nenek."
"Lalu besok pagi ayah mau pergi kemana ?" tanyaku singkat.
"Ayah belum tau harus kemana, ayah bingung, mungkin ayah mau cari pekerjaan semoga ada yang berbaik hati mau memperkerjakan ayah, doain ayah supaya ayah dapat pekerjaan ya". kata ayah.
"Tanpa ayah minta pun aku selalu memdoakan yang terbaik buat ayah, maafkan aku ya yah, belum bisa membahagiakan ayah dan ibu, ayah harus kuat ya, kita mulai dari nol lagi, aku gak sedih kok kita gak punya rumah, lagi pula aku dan ibu masih bekerja di sini, nanti ketika aku pulang aku bisa numpang sementara di rumah tante, aku ikhlas kehilangan rumah dan harta kita yah, yang penting aku gak kehilangn keluarga kita, aku gak butuh semua itu, yang aku butuh hanya ayah ibu dan adikku, ya aku hanya butuh keluarga kita yah, ayah jangan sedih lagi, ayah harus kuat menghadapi cobaan ini, lihatlah ayah, di sekitar kita masih banyak orang-orang yang gak seberuntung kita, ada orang yang gak punya tempat tinggal dan keluarga, kita masih bahagia ayah, kita masih punya keluarga"
"Iya, Insyaallah ayah akan kuat menghadapi semua ini". kata ayah.
"ya sudah, ayah istrirahat ya, besok pagi ayah harus siap-siap pergi dari rumah kan, sudah jangan merasa bersalah lagi, ini semua bukan salah siapa-siapa, ini hanya bukti betapa sayangnya Allah ke keluarga kita''.
"Ya sudah kamu istirahat juga ya, sekali lagi maafkan ayah ya nak, selamat tidur'' kata ayah mengakhiri dan menutup telfonnya.
"Lalu besok pagi ayah mau pergi kemana ?" tanyaku singkat.
"Ayah belum tau harus kemana, ayah bingung, mungkin ayah mau cari pekerjaan semoga ada yang berbaik hati mau memperkerjakan ayah, doain ayah supaya ayah dapat pekerjaan ya". kata ayah.
"Tanpa ayah minta pun aku selalu memdoakan yang terbaik buat ayah, maafkan aku ya yah, belum bisa membahagiakan ayah dan ibu, ayah harus kuat ya, kita mulai dari nol lagi, aku gak sedih kok kita gak punya rumah, lagi pula aku dan ibu masih bekerja di sini, nanti ketika aku pulang aku bisa numpang sementara di rumah tante, aku ikhlas kehilangan rumah dan harta kita yah, yang penting aku gak kehilangn keluarga kita, aku gak butuh semua itu, yang aku butuh hanya ayah ibu dan adikku, ya aku hanya butuh keluarga kita yah, ayah jangan sedih lagi, ayah harus kuat menghadapi cobaan ini, lihatlah ayah, di sekitar kita masih banyak orang-orang yang gak seberuntung kita, ada orang yang gak punya tempat tinggal dan keluarga, kita masih bahagia ayah, kita masih punya keluarga"
"Iya, Insyaallah ayah akan kuat menghadapi semua ini". kata ayah.
"ya sudah, ayah istrirahat ya, besok pagi ayah harus siap-siap pergi dari rumah kan, sudah jangan merasa bersalah lagi, ini semua bukan salah siapa-siapa, ini hanya bukti betapa sayangnya Allah ke keluarga kita''.
"Ya sudah kamu istirahat juga ya, sekali lagi maafkan ayah ya nak, selamat tidur'' kata ayah mengakhiri dan menutup telfonnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar