Semuannya terasa berada di ujung ke tidak jelasan, dan dengan perlahan kebosanan akan mengahapus semua rasa kemauan dan harapan yang kita impikan sejak dulu.
Tidak memperdulikan lagi bagaimana beratnya kala kita berjuang mendapatkan hal yang kita mau, karna fikiran kita sudah berada di taraf ketidak berdayaan mempertahankan apa yang kita miliki sekarang, entah itu ego atau apa aku juga tidak tau pasti.
Contoh kecilnya, bosan dengan pekerjaan kita, bosan dengan keadaan di sekita kita dan lain-lain. Kalau sudah seperti itu kita harus dan sangat perlu merefresh otak kita supaya segar kembali, dan sepertinya antara bosan sama malas itu beda tipis ya. aku juga pernah bahkan sering mengalami sindrom kebosanan, di mana aku merasa ingin pergi jauh meninggalkan takdir ini, semuanya terasa sangat menyebalkan dan pastinya gak akan ada yang menarik lagi, senyumpun menjadi lengkungan bibir yang mengerikan. Guyonan dan lelucon pun gak ada pengeruhnya, sampai sekarang aku belum menemukan onat penawar bosan, kira-kira ada gak ya obatnya, tentunya selain merefresh otak kita.
Kamarku yang cukup rapih dan bagus terasa seperti penjara, yang kulihat setiap hari hanya pojokan kamar yang penuh dengan barang-barang yang gak penting, dan orang-orang yang setiap hari aku lihat pun hanya wajah itu, ya wajah kakek dan anak-anaknya. Setiap malam sebelum tidur aku selalu mengajak otak ku untuk berimajinasi, alangkah menyenangkannya jika imajinasiku benar-benar ada saat ini, pergi ke puncak gunung , lalu bekemah dan menginap beberapa hari di sana, paginya kita mandi di air tejun, memancing ikan di sungai, dan menikmati hangatnya sinar mentari pagi dari celah-celah pepohonan hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar