Senin, 18 Maret 2013

Ingin Punya Papa Lagi

      Usia ku kini sudah 20 tahun, bulan juli nanti berarti 21 tahun, makin lama tentu aku makin dewasa, suatu saat nanti pasti tiba saatnya untuk meninggalkan orang tua, iya maksudku ketika aku menikah nanti aku pasti akan ikut suamiku, sampai saat ini aku masih takut dan khawatir jika suatu saat nanti pas tibanya momen itu aku belum bisa memberikan tabungan untuk masa tua orang tuaku, karena di sini aku anak tertua dari dua bersaudara, adikku saat ini tengah duduk di bangku SLTP kelas tiga. Papaku seorang pengangguran, aku tidak tau apa yang membuat dia malas bekerja, ya mungkin karena usia dan tenaga yang sudah tidah produktif lagi, mamaku seorang buruh, dia rela bekerja apapun untuk menyambung hidup asalkan pekerjaan itu halal, aku sendiri masih tetap menjadi TKW di taiwan, memang setiap bulan aku selalu mengirimkan gaji ku ke kampung, gajiku selama di taiwan hanya untuk membayar bunga dari hutang hutang papaku yang akau sendiri tak pernah tau berapa jumlah dari hutang papaku itu, kata mama sih seandainya jual rumah beserta pekarangannya pun tidak akan cukup untuk melunasinya. Aku sedih karena tidak bisa berbuat apa-apa, boro-boro membelikan baju baru dan makanan yang enak buat keluargaku, apalagi untuk melunasi semua hutang-hutang papaku, kata mama waktu tu papa hampir saja di pukuli oleh si lintah darat itu, untungnya papa langsung menelponku dan aku mencoba untuk meyakinkan para lintah darat itu untuk tidak memukuli papaku, dengan janji bulan depan aku akan melunasi hutang papaku, ini hanya salah satu lintah darat yang berurusan sama papaku masih banyak lagi yang lainnya, dan si lintah darat itu bilang padaku, katanya kalau bulan depan kamu tidak bisa melunasinya, maka papamu akan kamu hajar habis-habisan, lalu telfon terputus. Dan sekarang aku bingung harus mencari tambahan uang sebanyak itu kemana, sedangkan gajiku saja tidak cukup, aku juga gak rela kalau sampai papaku di pukuli sama mereka, sebenarnya mama sudah tidak tahan sama kelakuan papa yang tidak mau berusaha bekerja untuk membayar utang-utangnya itu, tapi mama juga gak teg jka harus meninggalkan papa, semua keluarganya juga udah gak peduli sama papa, kalau mama ninggalin papa siapa yang merawat papa, jadi sekarang ini keluargaku sangat bergantung kepadaku. Seandainya ada pilihan lagi aku ingin punya papa lagi yang bisa menjamin masa tua mama ku nanti, bukannya aku tidak beryukur atas papaku yang sekarang, tapi aku takut saat mereka tua nanti mereka harus susah.